Musim tanam padi tahun 2011 ini ditandai dengan curah hujan yang tinggi.
Satu sisi membawa keuntungan bagi petani karena tak harus terlalu sering mengairi sawahnya, namun disisi lain juga merugikan terutama ketika tanaman padinya sudah berumur 60 hari lebih, dimana saat itu sudah tak terlalu banyak membutuhkan pengairan.
Seringnya hujan turun dimalam hari ketika padi mulai berbunga dampaknya akan mengurangi bobot atau rendemen berasnya.
Terlalu banyak hujan juga mengakibatkan serangan hama dari jenis jamur yang menyerang daun sehingga daun nampak kekuning kuningan dan akhirnya mengering. Sudah barng tentu akan mengurangi kualitas pengisian bulir bulir padi. Selain mengganggu pemandangan kala kita menjenguknya.
Seringnya turun hujan juga membawa kerugian lain bagi petani dengan timbulnya padi yang layu pada bulir-bulirnya, warnanya yang khas putih, menyembul diantara beberapa bulir yang hijau berisi, orang Ponorogo menyebutnya dengan penyakit 'njebul putih' karena bunga padi yang menyembul berwarna putih. Di beberapa tempat dikenal dengan penyakit potong leher. Karena batang padi di bagian dalam dipotong oleh hama sejenis ulat. Sebenarnya hama penggerek batang ini sudah adakebanyakan sejak padi masih dalam persemaian atau awal awal benih padi baru saja ditanam. Celakanya petani tidak menyadari jika tanaman padinya sudah berpotensi terserang penyakit. Memang penyakit 'njebul putih' ini ketika padi masih muda belumlah nampak, alias tanamannya terlihat aman aman saja tetap menghijau. Efek serangan baru muncul ketika padi udah mulai berbunga hingga bulir bulir terisi penuh, maka padi yang 'njebul putih' akan terus menerus muncul di banyak tempat.
Beberapa petani ada yang beusaha mengobati dengan obat anti hama, terutama anti penggerek batang, namun pada fase ini sudah tidak banyak menolong. Hama sudah terlanjur berada di tempat yang aman tepatnya didalam batang, sehingga semprotan obat anti hama tak akan mampu menjangkau kebatang bagian bawah apalagi sampai menjangkau ke dalam batangnya, semprotan air bercampur obat hanya akan menempel pada daun bagian atas saja, ditambah lagi pada usia ini daun sedang lebat lebatnya.
Pada serangan yang parah peyakit layu daun dan 'njebul putih' atau potong leher ini dapat mengurangi pendapatan petani per petak sawah hingga 10%, yang pada gilirannya akan mengganggu target pemerintah dalam penyediaan stok pangan.
Areal sawah saya sendiri sudah berkali kali terkena serangan semacam ini, namun upaya pencegahan yang saya lakukan jujur saja memang kurang maksimal, alasan utama adalah obat anti jamur dan hama lain terbilang cukup mahal, diamping yang sudah saya kemukakan diatas yakni di masa masa awal tanaman padi terlihat segar nan hijau, tak tahunya di dalam batang bersembunyi bom waktu.
Wal hasil berdo'a sajalah untuk musim panen tahun 2011 ini yang InsyaAllah sekitar akhir bulan Pebruari hasil panenan tak banyak mengalami penurunan
sayang ya belum ada obat yang ampuh untuk membasminya.
BalasHapusyang terbaik memang tindakan antisipatif.
terimakasih share nya gan
Artikelnya menarik gan! Salam Kenal!
BalasHapusAduuuuh tasnya bagus2 tuh, istri saya duemen banget lho, sampai terbawa mimpi, sayang harganya itu lhoo ...
Hapus